Jum’at, 16 Desember 11, sekitar pukul 7 lewat seperempat gue, ibu, dan kakak gue menuju ke MP memenuhi panggilan sang ayah (jiah, lebay). Tujuan utamanya yaitu belanja, beli minuman buat natalan tetangga akrab. Setelah makan malam, kami semua menuju hypermart. Ngada firasat apa-apa, semuanya flow like water.
Beginilah kebiasaan keluarga gue kalo belanja. Rata-rata kalo belanja semuanya pada mencar-mencar cari keperluan masing-masing, yang bawa trolley kalo bukan ibu pasti gue, dan anehnya tanpa jampi-jampi dan jarang sekali menimbulkan insiden “nyasar”, kami pasti akan ketemu dengan sang pemegang trolley, naruh barang, kemudian mencar lagi. Istilah kerennya, datang dan pergi..
Kebetulan waktu itu gue yang pegang trolley (troli membuat sensasi tersendiri ketika gue memegangnya haha) jadi gue ngekor aja sama ibu. Dan dengan perlahan (ini bukan efek slow motion atau karena gue lelet dan tak bertenaga tapi demi apa troli-nya berat banget!) gue dan ibu menuju ke bagian buah-sayuran. Ibu ngambil bawang dan gue gak berani dekat-dekat karena belakangan ini gue masih trauma sama bawang terutama bawang merah (jangan tanya kenapa).
Setelah ngambil bawang, ibu-pun mengikuti permintaanku untuk beli lengkeng. Disana ada dua mas-mas yang sedang memisahkan antara batang dan buah lengkeng. Kami pun memilih-milih buah..
“mbak, ini jam berapa ya?” tanya mas-mas yang berdiri disampingku
“jam..9”
“(talk to his partner) itu, baru jam 9, masih punyaki waktu sekitar 25 menit lah” entah apa yang mereka bicarakan.
Tak berapa lama kemudian, ibu gue nanya...
“mas, ini lengkeng di impor dari mana?”
“(dengan muka polos) um.. dari hongkong bu”
“wah.. berarti perjalanannya ini lengkeng jauh sekali”
Hening beberapa detik..
“mas, tapi kok disini ditulis *lengkeng bangkok?*
“ah? Oh. Maaf bu maksud saya dari bangkok”
Asli. Gue, ibu gue, beberapa orang temannya mas-mas tadi, langsung ngakak. Ini partnernya terus teriak-teriak sambil ketawa sampe mukanya merah, mengulangi kata-kata yang mas-mas tadi sebut. Setelah sekian lama, gue baru rasain lagi ketawa bersama-sama sampai nangis dan sakit perut :D (asli, nggak dibuat-buat). Coba gue rekam yah.. ini salah satu moment tak terlupakan ;)