skip to main |
skip to sidebar
Hai kalian-kalian yang membaca
blog ini! Sudah cukup lama lagi yah saya tidak menampakkan diri. Terlalu sibuk
berhibernasi, mungkin. Di entri ini saya berinisiatif menceritakan sedikit
potongan cerita dari teman-teman sekelas dan suntikan warna-warni kegilaan yang
mereka masukkan kedalam duniaku yang
sebelumnya sudah cukup gila. Entahlah dunia saya bakal segila apa nanti jadinya
jika tahun-tahun kedepan saya akan selalu bertemu orang-orang gila baru. Oke
cukup tentang gila.
Exone. Diambil dari angka romawi “X” yang dibaca ex
(Sepuluh) , dan “One” yang artinya satu. Jadi, kalau digabungkan hasilnya nggak
dekat-dekat amat dari akar 3, yaitu Sepuluh Satu. Mungkin kebanyakan dari
kalian akan berpikir semacam hal-hal yang “terhormat dan mengesankan” jika
mendengar kata Sepuluh Satu. Kenyataannya, anda salah besar perihal kelas ini
cukup terkenal dikalangan guru-guru (yah kalian tahulah “sebab”nya apa).
Anehnya, caci maki dan kutukan yang diguna-gunakan guru kepada kami itu
sangatlah percuma sebab tingkat ke-cuek-an penghuni-penghuni kelas ini begitu
tinggi. Sampai sekarang pun saya masih berpikir, entah kenapa, bagaimana,
dimana, dan mengapa saya bertemu makhluk-makhluk kesetanan ini. Berawal dari
awal yang tak jelas namun lambat-laun rasa keheranan dan ketidakjelasan itu
pudar digantikan rasa bahagia. Dimarahi guru, kami bahagia. Dihukum guru, kami
bahagia. Walaupun begitu, kelas ini bukanlah sekumpulan anak bodoh. Bahkan
beberapa ada yang memiliki IQ yang tinggi. Gak perlu banyak bacot saya hanya
mau mengatakan, mungkin anda tak akan pernah menduga bagaimana rasanya menjadi
bagian dari kelas ini. Mungkin kami semua terkesan melebih-lebihkan kata-kata
tapi memang itulah adanya.
Nah, setahun berada di Exone,
saya memiliki dua biji sahabat karib yang body-nya seperti kacang panjang. Yang
sebiji namanya Emi, dan sebijinya lagi dinamakan Fahrul. Kenapa saya bisa
berteman dengan kedua kacang tersebut? Karena because itu that dan and adalah
is. Mereka adalah tipikal orang yang crazy inside, calm outside. Jadi,
berhati-hatilah anda jika ingin mengenal orang ini. Kalau dipikir-pikir saya gila, Emi gila, dan
Fahrul lumayan gila, maka kami adalaaahh....teneet! Persatuan orang gila. Emang
yah, gak bicara tentang Exone, gak bicara tentang Emi dan Fahrul, gak jauh-jauh
dari kata gila. Tapi bak sahabat-sahabat pada umumnya, kami bertiga juga
mengalami yang namanya misunderstood, sharing secrets, told about crush or
someone special, get complaint, fight, watch movies, hang out, and other
things. Sangat menyenangkan.
Sebagai penutup, saya berharap,
orang-orang yang berada di sekeliling saya, semua orang-orang yang luarbiasa
ini, kelak akan luarbiasa juga dalam masa depannya.Get the fck of all those critics, cuz we’re
still cool in our way, cuz we walk as one, together we won.
0 komentar:
Posting Komentar